Selasa, 07 April 2015

Clitora Ternatea as a New Alternative Solution for Carcinoma Mammae



Clitora Ternatea (kembang teleng) as a New Alternative Solution for Carcinoma Mammae


Clitoria ternatea atau KEMBANG TELENG sebenarnya sudah banyak diketahui orang, namun pada saat ini banyak orang, justru mengabaikan manfaat dan kegunaan dari Kembang Teleng ini.


Padahal duahulu tanaman bunga ini banyak tumbuh di pekarangan rumah atau tepi hutan.

KEMBANG TELENG berwarna biru terang dan tumbuh merambat.
Biasanya oleh masyarakat kita dimanfaatkan sebagai pewarna makanan atau aksesoris.

KEMBANG TELENG juga dimanfaatkan untuk obat pengurang bengkak dan iritasi mata (sakit mata). 


Meski memiliki kandungan obat, tumbuhan liar khas tropis ini belum banyak dikembangkan sebagai alternatif obat-obat herbal.


Berdasarkan  berbagai referensi, ternyata KEMBANG TELENG memiliki flavonoid dengan kandungan kaempferol atau zat antikanker.



Pada November 2012, dua orang peneliti muda Inonesia, melakukan penelitian terhadap kandungan pada Bunga Teleng dan mencari dari berbagai macam literatur, serta keduanya mengolah data - data yang didapatnya, bahwa Bunga Telang bisa menjadi alternatif solusi untuk pengobatan kanker.

Keduanya juga menentukan jenis kanker yang bakal dipilih untuk diteliti. 
Dari hasil olah data ini, kanker payudara menjadi sasaran untuk diteliti dengan memanfaatkan KEMBANG TELENG.

Sebab saat ini jumlah pasien kanker payudara di Indonesia cukup banyak dan berada di peringkat kedua setelah kanker serviks. 

Dalam pengujian toksisistas, ekstrak bunga dan sel kanker T47D, diketahui bahwa KEMBANG TELENG mempunyai konsentrasi tinggi melawan sel kanker hingga 63,8%. 

Untuk pengujian menjadi ekstrak, sekitar 50 gram KEMBANG TELENG basah diproses.
Dari proses tersebut didapat ekstrak sebanyak 1,4 gram. 
Hasil ekstrak lalu diproses lagi sampai mendapatkan 10 miligram sebagai materi uji coba.

Untuk menguji sel kanker, keduanya memanfaatkan micro plate dengan 96 lubang. Sekitar 20.000 sel kanker T47D dimasukkan dalam lubang tersebut. 
Lalu dilakukan uji coba di laboratorium selama sepuluh hari.

Dalam penelitian lebih lanjut inilah, peneliti menguji ekstrak etanol KEMBANG TELENG ke sel vero yang merupakan sel normal manusia. 
Hasilnya luar biasa karena angka kehidupan sel normal mencapai 100% dan tidak menimbulkan efek samping,” paparnya.

Dalam pengujian pada sel normal itu sebanyak 1.000 mikrogram per mililiter ekstrak KEMBANG TELENG diuji coba ke sel T47D. Hasilnya, sel kanker bisa mati hingga 63,8% karena memiliki kandungan flavonoid seperti kaemferol delphinin dan quercetin. 


Peneliti juga melakukan uji kandungan thin layer chromatography (TLC) secara kuantitatif dan kualititatif guna mengetahui kandungan ketiga unsur tersebut. 


Dari hasil uji TLC itulah diketahui kandungan flavonoid yang terkandung pada KEMBANG TELENG mampu membunuh sel kanker. 
Untuk mendapatkan bibit tanaman Kembang Teleng ini, maupun bunganya (baik yang sudah dikeringkan), sangat mudah, anda bisa menghubungi kami di :
KC Nurseries Bogor
0813 8482 4904
-
1.  Bunga Teleng Kering, dalam kemasan berisi 210 bunga kering, 430 bunga kering dan 500 bunga kering.

2. Bunga Teleng Segar, yang baru dipetik dari pohon dan dikemas lalu dikirimkan kepada pelanggan.

3. Bibit Tanaman Kembang Teleng, belum berbunga, berumur antara 9 minggu - 10 minggu, tinggi pohon antara 25cm - 35cm.

4. Pohon Kembang Teleng yang sudah berunga, sehingga anda bisa memetik sendiri bunganya.

5. Benih biji, yang siap tanam.

6. Daun Kembang Teleng Segar

7. Daun Kembang Teleng Kering (yang sudah dikeringkan).

8. Akar Kembang Teleng ( sesuai permintaan dan pemesanan )

( Diambil dari berbagai sumber, mengenai Clitoria Ternatea )
Terimakasih : Christianto 2014





Tidak ada komentar:

Posting Komentar